Rabu, 26 September 2012

Pembahasan dari Pengalaman yang dikaitkan dengan Fungsi Belajar dan Perspektif Psikologis


Tugas 1 
Dari pengalaman tersebut dapat kita bahas dengan fungsi umum teori belajar. Adapaun fungsi-fungsinya sebagai berikut :
1.   Sebagai kerangka riset. Dari fungsi ini, dapat dijelaskan yang dikaitkan dengan pengalaman dimana sebelum kami memberikan alternatif-alternatif lokasi, yang pertama kami rancang dulu konsep agar dapat dicari lokasi yang sesuai. Setelah konsep sudah di rancang, kami memberikan alternatif lokasi sesuai dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang sudah pernah ke daerah yang diusul. Dari pertimbangan-pertimbangan lokasi yang ditawarkan, maka kami memutuskan hanya 3 lokasi yang akan di tinjau. Dan pada proses ini beberapa usulan-usulan serta konsekuensi dari usulan-usulan dibahas dimana merupakan fungsi pada proses belajar.
2. Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi, dikaitkan dengan pengalaman tersebut, terlihat ketika rapat dalam agenda pembuatan konsep, banyak dari peserta rapat memberikan ide-ide atau pendapat bahkan sampai ada perdebatan ketika hasil keputusan rapat tidak sesuai dengan pemikiran sebagian panitia. Namun, karena itu sudah menjadi keputusan rapat sehingga itu merupakan hasil yang baik. Jadi, dari fungsi ini, menjelaskan bagaimana item-item informasi disusun terorganisir dan kemudian terjadi berbagai persepsi untuk menghasilkan keputusan yang baik dalam belajar.
3.  Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks. Pengalaman yang diatas sangat bisa membahas mengenai fungsi yang ketiga, dimana terjadi identifikasi sifat dan peristiwa secara kompleks ini terjadi pada saat pembahasan agenda perancangan konsep dalam menentukan lokasi. Dimana terjadi identifikasi pada berbagai usulan-usulan yang dipaparkan.
4. Mereorganisasi pengalaman sebelumnya. Penjelasan mengenai fungsi keempat ini dikaitkan pada saat agenda perancangan konsep, dimana berbagai usulan lokasi ditawarkan sesuai dengan pengalaman sebelumnya yang sudah pernah mendatangi daerah tersebut. sehingga, pengalaman-pengalaman sebelumnya membantu kita dengan mudah menyelesaikan masalah dan untuk menjadi pembelajaran bagi kita untuk menghadapi tugas yang lebih kompleks lagi dari pada sebelumnya.
5. Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa. Ini dijelaskan dengan kondisi peninjauan tempat. Terjadi berbagai tindakan dan persepsi dalam menjelaskan kondisi daerah tersebut, dan akhirnya setelah melakukan peninjauan dan berbagai peristiwa yang dialami sewaktu meninjau menjadi proses belajar dengan akhirnya memutuskan lokasi mana yang baik dan sesuai untuk kegiatan yang akan diadakan. Sehingga dari progres kerja dan dikaitkan dengan peristiwa menjadi fungsi untuk kita dalam menyikapi pembelajaran.

Tugas 2
Untuk tugas yang kedua, penjelasan gambar 1.1. mengenai perspektif psikologis tentang faktor-faktor utama dalam belajar. Untuk faktor yang pertama mengenai perspektif behavioris yang dikaitkan dengan pengalaman yang diatas, dapat dibahas dimana sebelum kita melakukan sesuatu ada penguatan terjadi sesuai dengan teori Thorndike “kekuatan manusia untuk mengubah dirinya sendiri, yakni untuk belajar, mungkin merupkan aspek yang paling mengesankan dari diri manusia”.
Dikaitkan dengan pengalaman, init erjadi pada saat pembentukan panitia. Dimana yang menjadi panitia berawal dari kekuatan itu, sehingga akan tercipta rasa ingin tahu dan ingin mencoba untuk belajar dari kegiatan-kegiatan tersebut dan akan menjadi pengalaman dimana berfungsi sebagai progres untuk bertindak dalam menghadapai kesulitan-kesulitan yang lebih kompleks lagi.    
Kemudian, setelah terjadi penguatan dalam diri dan dukungan eksternal untuk belajar, maka terjadi proses kognitif yang merupakan faktor utama lainnya dimana ini berlangsung pada saat proses pembelajaran itu terjadi. Dikaitkan dengan pengalaman, dimana proses kognitif terjadi pada pemberian ide, pesan, usulan, pendapat atau juga pemrosesan informasi, motivasi dan hal-hal lain. Serta perspektif ini juga sangat berperan dalam perancangan konsep. Lalu, dalam balajar juga dibutuhkan mengenai interaksional.
Ini merupakan perspektif utama yang lain dalam belajar yakni perspektif interaksionis. Ini dikaitkan dengan pengalaman ini terjadi pada saat berinteraksi dengan sosial luar dalam hal ini warga yang daerahnya menjadi tinjauan kami. Jadi, kognitif sosial berpengaruh dalam proses pembelajaran.
Dan pada faktor yang keempat, teori perkembangan interaksionis, ini berkaitan dengan perkembangan sosial kultural. Dalam proses belajar kita jgua harus mengetahui bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda sosial kulturalnya dengan kita, sehingga dengan begitu akan terjadi proses belajar untuk mengetahui bagaimana kita bertindak ketika kita berhadapan dengan orang yang berbeda sosial kulturalnya dan bagaimana menyikapi hal yang demikian.

Pengalaman Individu



Pengalaman dalam mencari lokasi untuk bakti sosial adalah hal yang akan saya tuliskan sebagai pengalaman untuk menjelaskan fungsi umum teori belajar yang dikaitkan dengan pengalaman.  Dalam kegiatan Bakti Sosial yang diadakan oleh FORMASI ini, kegiatan tersebut bernama BASIS (Bakti Sosial Formasi Satu). Pada saat itu, saya sebagai Steering Committe di dalam kepanitian tersebut. Pada sat progres kerjanya, saya juga ikut berperan dalam mencari tempat atau lokasi untuk kegiatan tersebut. Sebelumnya kami panitia telah memilih beberapa tempat yang sesuai dengan konsep acara yang kami rancang. Ada 3 tempat yang menurut kami itu sesuai dengan konsep.
Kemudian, selang 3 hari dari rapat saya dan bg Imam Setiawan meninjau lokasi tersebut. Pertama kali kami meninjau ke daerah Tuntungan. Setibanya kami disana, kami melihat-lihat kondisi rumah, ekonomi, dan sosial pada daerah tersebut. Kami juga bertanya kepada Pak polisi yang berjaga pada saat itu dimana kantor polisi tersebut berada tepat ditengah-tengah wilayah Tuntungan itu. Setelah meninjau kami, bergegas untuk pulang dan akan melanjutkan ke tempat alternatif berikutnya.
Dua hari kemudian, saya, bg Imam Damara, dan bg Imam Setiawan sudah siap untuk meninjau lokasi yang selanjutnya. Kami mendatangi ke daerah S. Parman, Medan tepatnya di pinggirang sungai deli belakang Apartemen Cambridge. Kami menelusuri daerah tersebut, hingga ke pinggiran sungai. Setiba disana, kami terkejut dengan kedatangan seseorang yang menawarkan barang dagangan haram yakni Ganja dan Sabu-sabu dan Prostitusi. Kami menolak penawaran itu, kemudian seseorang pemuda menanyakan apa tujuan kami datang kesini. Kami menjelaskan bahwa kami ingin buat kegiatan bakti sosial di daerah ini. Lalu, pemuda itu mengantarkan kami ke rumah kepala lingkungan tersebut, tetapi kepala lingkungan tersebut sedang tidak berada di rumah. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan menlanjutkan peninjauan tempat dilain waktu.
Di pertengahan jalan menuju pulang kami berdiskusi mengenai tempat tersebut. Setelah panjang kami berdiskusi akhirnya kami memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan di temapt itu. Karena, kondisi lingkungan yang tidak sehat dan sesuai untuk kegiatan kami. Dan keesokan harinya, kami mendatangi lokasi yang terakhir yakni di daerah Pinang Baris. Setelah meninjau tempat itu kami bergegas pulang. Selang beberapa hari kemudian, kami mengadakan rapat untuk membahas perkembangan setiap seksi. Hasil peninjauan lokasi yang pertama, dimana kondisi rumah, sosial kurang baik hanya untuk ekonomi mereka sangat berkecukupan, karena pekerjaan kebanyakan disana yakni punya kebun sawit. Untuk lokasi yang kedua sudah jelas tidak diadakan disana karena kondisi yang sangat tidak baik, dan untuk lokasi yang ketiga tempatnya sesuai dengan konsep dan hubungan masyarakat disana sangat menyambut kedatangan kami, terlihat sewaktu kami meninjau ke daerah tersebut. Kami disambut dengan ramah oleh para warga dan kepala lingkungannya. Dan akhirnya hasil keputusan rapat setelah menelaah konsekuensi dan hal-hal positif, maka diputuskan lokasi yang akan di adakannya kegiatan bakti sosial yakni di daerah Pinang Baris, walaupun ada beberapa panitia yang ingin melakukan kegiatan ini di daerah Tuntungan karena daerahnya sangat asri.

Selasa, 25 September 2012

Mind Map Psikologi Belajar


Sabtu, 15 September 2012

Tugas Kelompok Psikologi Belajar


Nama Anggota :
Imam Damara       09032id.blogspot.com

Ichsan Syah Lubis10011ichsan.blogspot.com
Arief Tri Prabowo 10118arief.blogspot.com 
  

Robert Gagne
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh kelompok, didapatkan berbagai pendapat dari masing-masing anggota kelompok yang kemudian dibahas berdasarkan teori belajar Robert Gagne. Adapun teori-teori yang dipakai seperti:
    1.       Keterampilan apresiasi dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia, umumnya diakui bahwa perkembangannya sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar (Gange,1985,h.1)
      
    2.      Tiga prinsip pembelajaran yang efektif :
·         Memberikan pembelajaran
·         Memastikan bahwa setiap tugas komponen itu dikuasai
·         Sekuensi tugas yang dikerjakan
    
   3.      Dalam proses pembelajaran hal yang sangat dominan berperan yakni yang dipengaruhi oleh stimulus respon dan kognitif.
      
     4.      Terdapat 5 asumsi dasar kondisi belajar Gagne, dua diantaranya adalah :
       *  Banyak hasil belajar manusia digeneralisasikan keberbagai macam situas
    *  Belajar manusia adalah kumulatif; belajar keterampilan yang kompleks didasarkan pada belajar sebelumnya.
      
     5.      Gagne melihat proses belajar mengajar dibagi menjadi beberapa komponen penting yaitu :
1.     Fase – fase pembelajaran seperti (1) Receiving the stimulus situation (apprehending), (2) Stage of acquisition, (3) Storage, (4) Retrieval.
2.    Kapabilitas manusia dari hasil belajar (outcomes) seperti : informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap dan strategi kognitif.
3.     Kondisi atau tipe pembelajaran seperti kondisi internal dan eksternal atau lebih terperinci seperti signal learning, stimulus-respon learning, chaining, verbal association, discrimination learning, concept learning, rule learning, problem solving.
4.     Kejadian-kejadian instruksional seperti : persiapan belajar, akuisisi dan kinerja, transfer belajar.  

6. Terdiri dari 3 komponen utama, yaitu : (a) sistem untuk menjelaskan diversitas kapabilitas manusia; (b) proses pemerolehan kapabilitas; (c) langkah-langkah dalam pembelajaran yang mendukung setiap langkah dalam belajar.

 

Sumber:
Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instruction Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.