Minggu, 22 Mei 2011

Paedagogy



Pedagogi ialah kajian mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan formal. Dengan kata lain, ia adalah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah. Secara umumnya pedagogi merupakan mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, pedagogi melibatkkan kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, pengurusan bilik darjah, organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar.
Dari segi etimologinya, perkataan Pedagogi datangnya daripada bahasa Yunani paidagogos, hamba yang menghantar dan mengambil budak-budak pergi balik dari sekolah. (lihat Paideia.) Perkataan “paida” merujuk kepada kanak-kanak, yang menjadikan sebab kenapa sebahagian orang cenderung membezakan antara pedagogi (mengajar kanak-kanak) dan andragogi (mengajar orang dewasa). Perkataan Yunani untuk pedagogi, pendidikan, adalah digunakan dengan lebih meluas, dan seringkali kedua-duanya boleh ditukar guna.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Pedagogi

Andragogi



Teori andragogi oleh Kowles adalah suatu percubaan untuk mengembangkan satu teori yang khas tentang pembelajaran orang dewasa. Knowles menegaskan orang dewasa adalah terarah diri dan dijangka bertanggungjawab atas keputusannya. Program pembelajaran orang dewasa seharusnya menampung aspek asas ini.
Andragogi membuat andaian-andaian berikut tentang desain pembelajaran: (1) Orang dewasa perlu mengetahui sebab ia dikehendaki mempelajari sesuatu (2) Orang dewasa perlu belajar secara eksperimen, (3) Orang dewasa menganggap pembelajaran sebagai penyelesaian masalah, dan (4) Pembelajaran orang dewasa paling berkesan jika topik pelajarannya mempunyai nilai segera.
Secara praktiknya, andragogi bermakna instruksi untuk orang dewasa perlu berfokuskan lebih kepada proses daripada isi kandungan yang diajar. Strategi-strategi seperti kajian kes, main peranan, simulasi, dan penilaian kendiri adalah paling berguna. Pengajar memainkan peranan sebagai fasilitator atau kakitangan resos dan kurang sebagai pensyarah atau penilai.
Skop/Aplikasi:
Andragogi diaplikasikan kepada sebarang bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan dengan meluasnya dalam desain program latihan organisasi (pembangunan pengurusan).
Contoh:
Knowles memberi satu contoh aplikasi prinsip-prinsip andragogi dalam desain latihan komputer peribadi:
1. Perlunya menjelaskan sebab sesuatu diajar (misalannya, arahan tertentu, fungsi, operasi dll)
2. Instruksi perlu berorientasikan tugasan dan bukan hafalan - aktiviti pembelajaran harus dalam konteks di mana tugas-tugas dilakukan.
3. Instruksi perlu mengambil kira pelbagai latar belakang pelajar; bahan dan aktiviti pembelajaran hendaklah disesuaikan dengan jenis/tahap pengalaman penggunaan komputer yang berbeza.
Oleh kerana orang dewasa adalah terarah diri, instruksi haruslah membenarkan pelajar dewasa melakukan penemuan sendiri, dan memberi bimbingan dan bantuan jika kesilapan berlaku.
Marzano dan Arredondo mengutarakan teknik pemprosesan mendalam (Deep Processing) yang menegaskan komponen-komponen pemikiran iaitu imej, sensasi, emosi dan linguistik. Untuk mengingati sesuatu perkara dengan baik, keempat-empat komponen dibangkitkan.
Prinsip-prinsip:
1. Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perancangan dan penilaian instruksinya.
2. Pengalaman (termasuk kesilapan) menjadi asas untuk aktiviti pembelajaran.
3. Orang dewasa paling berminat mempelajari subjek yang mempunyai hubungan yang segera dengan pekerjaan atau kehidupan peribadinya.
4. Pembelajaran orang dewasa adalah berpusatkan masalah dan bukan berorientasi isi kandunga.

http://www.teachersrock.net/T_andragogi.htm

Inteligensi



Apakah inteligensi itu? dan apakah intelgnsi dapat diukur? Serta apakah alat ukur tersebut akurat?
Inteligensi merupakan salah satu milik kita yang paling berharga yang merupakan keahlian untuk memecahkan masalah (problem solving) serta kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Setiap orang memiliki inteligensi. Dan inteligensi juga bisa diukur. Ada beberapa alat yang dapat mengukur inteligensi seseorang salah satunya yaitu : Tes Binet. Tes Binet (Tes Stanfod-Binet) Tes ini dilakukan secara individual untuk orang dari usia 2 tahun hingga dewasa. Tes ini memuat banyak item, beberapa diantaranya membutuhkan jawaban verbal, yang lainnya respon nonverbal. Misalnya, item yang mencerminkan level kinerja usia 6 tahun pada tes itu ialah tes kemampuan verbal untuk mendefenisikan setidaknya enam kata, seperti jeruk dan amplop, dan kemampuan nonverbal untuk menelusuri suatu jalur yang ruwet.item yang merefleksikan level kinerja dewasa antara lain tes pendefenisian kata seperti disproporsional dan hormat, tes menjelaskan pepatah, dan membandingkan antara pengangguran dan kemalasan. Edisi keempat tes Stanford-Binet ini di publikasikan pada tahun 1985, salah satu penambahan penting pada versi ini adalah analisa respons individual dari segi empat fungsi: penalaran verbal, penalaran kuatitatif, penalaran visual abstrak, dan member jangka pendek. Skor komposit empat umum masih dipakai untuk mengatahui keseluruhan inteligensi. Berbagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur inteligensi seseorang sudah sangat akurat. Ini menunjukkan bahwa tes seperti tes Stanford-Binet masih sering digunakan dalam mengukur inteligensi seseorang.

Sumber : Jhon W. Santrock

Perkembangan Bahasa



Bagaimanakah peran bahasa dalam perkembangan kognitif anak?
Dalam hal ini kita akan membahas bahasa merupakan bagian dalam mengembanagkan kognitis pada anak. Dalam perkembangan bahasa ada beberapa tokoh yang telah mengembangkan perkembangan sebagai peran peting dalam perkembangan kognitif pada anak. Salah satu tokoh yang akan kita bahas ialah vygotsky. Bahasa merupakan bentuk komunikasi baik tulisan maupun lisan baik secara tertulis ataupun tanda yang didasarkan pada system symbol. Semua bahasa manusia adalah generative (diciptakan). Dalam berbahasa, kita menggunakan kombinasi dalam perangkaian kata-kata tersebut sehingga menjadi kesatuan bahasa yang kecil. Aturan-aturan untuk mengkombinasikan morfem-morfem yang merupakan serangkain suara yang bermakna yang merupakan kesatuan bahasa terkecil disebut morfologi. Dan cara mengkombinasikan untuk membentuk frase dan kalimat yang dapat diterima disebut sintaksis. Kita tidak hanya bisa menyusun dan mengkombinasikan frase tersebut sesuai aturan tetapi kita juga harus bisa menggunakan sintaksi-sintaksi tersebut dalam percakapan. Dengan percakapan yang baik dan tepat kita dapat menggunakan yang disebut pragmatis. Sesuai perkembangan bahasa kit adapt mengetahui peran bahasa itu sendiri dalam kognitif sesorang apalgi anak-anak. Oleh karena itu, dapat dijelaskan oleh Vygotsky yang merupakan tokoh yang telah banyak mengembangakan teorinya dalam perkembangan bahasa. Vygotsky menjelaskan bahwa peran bahasa sangat berpengaruh dalam hal perkembangan kognitif anak. Ada tiga klaim dalam inti pandangannya.
1. Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisa dan diinterpretasikan secara developmental, dan kemampuan kogintif dimediasi dengan kata, bahasa, dan diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental, serta kemapuan koginitif berasal dari relasi sosial yang dipengaruhi oleh latar belakang sosial cultural.
2. Yakni untuk memahami fungsi kita harus memeriksa alat yang memperantai dan membentuknya, membuat vygotsky percaya bahwa bahasa adalah alat yang paling penting. Vygotsky berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak awal, bahasa mulai digunakan sebagai alat yang membantu anak untuk merancang aktivitas dan memecahkan masalah.
3. Vygotsky berpendapat bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan cultural. Vygotsky mengatakan bahwa perkembangan anak tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan cultural. Dia percaya bahwa perkembangan memori, perhatian, dan nalar melibatkan pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam masyarakat, seperti bahasa, system matematika, dan strategi memoti.
Dengan begitu, bahasa sangat berperan dalam perkembangan kognitif yang dipengaruhi oleh sosial cultural kita.

Sumber : Jhon W. Santrock

Rabu, 18 Mei 2011

Tugas Mini Proyek

Anggota : - Tengku Rizky Ramadhan Pasoetan (10-089)
                - Fauzi Rozi nasution (10-039)
                - Rizki Anggara (10-021)
                - Ichsan Syah (10-011)

Topik :  Peran teknologi sebagai media belajar pada siswa SD/ SMP/SMA 
   
Penggunaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan Sebagai Media Belajar Pada Siswa SMA

PERENCANAAN
 Pendahuluan
 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat. Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Saat ini tren penggunaan e- yang berarti elektronik bermunculan. Seperti e-education,e-government, e-learning dan lain sebagainya. Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses perkembangan edukasi di zaman ini tentu juga melibatkan kemajuan teknologi yang tengah berkembang pada saat ini.  Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sebuah media pembantu dalam dunia pendidikan dan tentunya dalam proses belajar.
Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional Tetapi, teknologi itu sendiri adalah merupakan hal yang kompleks, terutama bagi para pelajar. Maka dari itu, kelompok kami memilih tema “Peran Teknologi Sebagai Media Pembelajaran Pada Siswa”. Dalam hal ini, kami ingin membahas  bagaimana proses  pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan dan proses belajar, terutama teknologi  informasi dan komunikasi oleh para pelajar di sekolah-sekolah tingkat menengah ke atas sebagai media belajarnya, sehingga kami menentukan untuk memilih judul “Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi dalam pendidikan sebagai media belajar pada siswa SMA”.
Teknologi Informasi dan Komunikasi itu sendiripun tentu mempunyai dampak baik secara positif atau pun negatif bagi dunia psikologi pendidikan. Hal ini didukung oleh banyak faktor yang mempengaruhinya dan dapat terlihat dari segi sistem pendidikan, sarana pendidikan, penyaluran, penyampaian sampai penerimaan pendidikan itu sendiri. Teknologi dalam dunia pendidikan memegang peranan yang penting, terutama setelah berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti computer, hp, netbook, PC tablet, dan lain-lain. Peranan teknologi saat ini berpengaruh dalam  hal penyampaian materi. Pendidikan yang memasukkan unsur teknologi di dalammya, juga mendukung prinsip konstruktivisme yang merupakan inti dari filsafat pendidikan.
Landasan Teori
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Arti Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat diapakai untuk menyiarkan program pendidikan. Untuk membangun kecakapan/keterampilan siswa di abad 21 (21st century skills), para siswa perlu menguasai beberapa keterampilan berupa kreatifitas dan inovasi, komunikasi dan kolaborasi, kemampuan meneliti dan melek informasi, berfikir kritis, pemecahan masalah (problem solving) dan membuat keputusan, kewarganegaraan digital (digital citizenship) serta konsep dan pengoperasian teknologi. Integrasi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya membekali para siswa dengan keterampilan teknologi canggih saja, namun lebih dari itu pemanfaatan teknologi harus pula mempromosikan berbagai hal seperti mendorong para siswa untuk berfikir kritis (tingkat tinggi), mendorong kerjasama dan kolaborasi, menggali kreatifitas dan inovasi, memaksimalkan kemampuan komunikasi, dan yang tak kalah penting adalah pemanfaatan teknologi dapat membawa suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Dalam lingkungan belajar yang menyenangkan, siswa dapat dengan mudah mengingat apa yang telah dipelajarinya karena proses pembelajaran tersebut memberikan kesan tersendiri terhadap peserta didik.
Konstruktivisme merupakan komponen terpenting dari integrasi teknologi. Konstruktivisme merupakan suatu pandangan mengenai bagaimana seorang belajar, yaitu menjelaskan bagaimana manusia membangun pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya melalui pengenalan terhadap benda-benda di sekitarnya yang direfleksikan melalui pengalamannya (Piaget, 1967). Untuk mengimplementasikan konstruktifisme di dalam kelas, guru harus berkeyakinan bahwa peserta didik ketika datang ke kelas otaknya tidak kosong dengan pengetahuan. Mereka datang kedalam situasi belajar dengan pengetahuan, gagasan, dan pemahaman yang sudah ada dalam pikiran mereka. Jika sesuai, pengetahuan awal inilah yang merupakan materi dasar untuk pengetahuan baru yang akan mereka kembangkan.
Prinsip-prinsip dari konstruktivisme adalah :
1. Siswa membawa pengetahuan awal yang khas dan keyakinan-keyakinan pada situasi pembelajaran.
2. Pengetahuan dibangun secara unik dan individu/personal, dalam berbagai cara, lewat berbagai perangkat, sumber-sumber, dan konteks.
3. Belajar merupakan proses yang aktif dan reflektif.
4. Belajar adalah proses membangun. Kita dapat mempertimbangkan keyakinan dengan mengasimilasi, mengakomodasi, atau bahkan menolak informasi baru.
5. Interaksi sosial mengenalkan perspektif ganda pada pembelajaran.
6. Belajar dikendalikan secara internal dan dimediasi oleh siswa.
Berdasarkan teori di atas, maka kami ingin meneliti dan mengetahui beberapa poin sebagai berikut:
a. Peranan dan dampak positif Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media belajar siswa
b. Manfaat internet sebagai sarana TIK dalam pengerjaan tugas sekolah
c. Pemahaman dan pengetahuan apa saja yang dapat dibangun melalui TIK
d. Kemahiran siswa dalam penggunan media-media elektronik sebagai media belajar siswa
e. Dampak negative TIK dalam proses belajar

Tujuan Penelitian :
-          Untuk mengetahui seberapa penting penggunaan sarana TIK bagi para siswa SMA
-          Untuk mengetahui dampak dan peran TIK sebagai media belajar siswa
-          Untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan apa saja yang dapat dibangun melalui TIK
-          Untuk mengetahui sampai dimana kemahiran para siswa dalam menggunakan media elektronik dalam belajar.
-          Untuk mengetahui apakah para siswa sudah cukup update mengenai perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini.


Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses penelitian :

-          Alat-alat tulis (Buku, kertas dan pena)
-          Kamera
-          HP
-          Laptop
-          Reward untuk subjek (Makanan ringan)

Subjek yang diteliti :
             
            - 15 orang siswa-siswi SMA Negeri 1 Medan
            - 15 orang siswa-siswi SMA Swasta Harapan I Medan

Metode yang digunakan :

Pengambilan data dilakukan melalui proses wawancara terhadap subjek-subjek yang telah dipilih secara random. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut adalah :
1.       Bagaimana tanggapan anda mengenai perkembangan teknologi saat ini, khususnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ?
2.       Apakah perkembangan TIK saat ini sudah dapat berperan sebagai media belajar bagi anda ?
3.       Menurut anda, apa sajakah peran TIK sebagai media belajar anda ?
4.       Media-media elektronik apa sajakah yang sering anda gunakan sebagai media belajar anda ?
5.       Apakah semua mata pelajaran di sekolah anda menuntut anda untuk menggunakan teknologi ? Atau hanya pelajaran-pelajaran tertentu saja ? Pelajaran apa sajakah itu ?
6.       Apakah anda dapat mengoperasikan berbagai media elektronik dengan baik dan benar ?
7.       Media elektronik apa sajakah yang paling sering anda gunakan sebagai media belajar ? Seberapa seringkah anda menggunakannya ?
8.       Apabila guru memberikan tugas dan pekerjaan rumah, apakah anda lebih memilih untuk mencari jawaban dari buku atau dari internet ? Mengapa demikian ?
9.       Apakah anda cukup mengenal dunia internet ?
10.   Seberapa mahirkah anda menggunakan fasilitas internet sebagai media belajar ?
11.   Apakah anda termasuk orang yang update akan perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini ?
12.   Apa saja dampak positif maupun negative dari perkembangan teknologi saat ini ?

Setelah proses wawancara selesai, kemudian pewawancara memberikan reward berupa snack kepada subjek sebagai ungakapan terima kasih.
 Proses Analisis Data :
 Setelah data hasil wawancara diperoleh, maka kelompok mencari kesimpulan dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh tiap masing-masing subjek. Hasil kesimpulan tiap subjek akan digabung dan akan ditarik kesimpulan besarnya. Jawaban-jawaban yang dominan (paling banyak muncul) akan dijadikan garis besar dalam kesimpulan akhir.
Penjadwalan awal yang telah direncanakan : 


  
Kegiatan
Maret
April
Mei
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1
Pemilihan Tema



/////








2
Penentuan Judul



/////








3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian



/////








4
Penyusunan soal-soal wawancara




/////







5
Peninjauan lokasi





/////






6
Permohonan surat izin dari kampus





/////






7
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah I






/////





8
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah II






/////





9
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah I






/////





10
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah II






/////





11
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh







/////




12
Diskusi untuk membuat kesimpulan akhir







/////




13
Penulisan ulang dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan













Kalkulasi biaya yang telah dikeluarkan dari perencanaan hingga evaluasi :

-          Snack untuk subjek                                         Rp. 40.000
-          Fotokopi soal wawancara                             Rp. 300
-          Biaya tak terduga                                             Rp. 50.000
Total    :                                                                 Rp. 90.300

 PELAKSANAAN :

-          Sabtu, 30 April 2011
1.       Diskusi untuk pemilihan tema serta penentuan judul
2.       Dilanjutkan dengan perumusan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian, dalam hal ini disepakati untuk menggunakan metode wawancara
3.       Diskusi untuk menentukan subjek penelitian serta lokasi yang akan diobservasi.
Dalam diskusi ini ditentukan bahwa lokasi yang akan diobservasi adalah SMA Negeri I Medan dan SMA Swasta Harapan I Medan, sedangkan subjeknya adalah 20 siswa-siswi dari masing-masing sekolah tersebut.

-          Senin, 2 Mei 2011
1.       Diskusi untuk membuat dan menyusun soal-soal wawancara. Dalam diskusi ini, dihasilkan 12 pertanyaan yang nantinya akan ditujukan kepada subjek dalam wawancara.

-          Selasa, 3 Mei 2011
1.       Setelah jam mata kuliah Psikologi Pendidikan berakhir, kelompok kami segera berangkat menuju  lokasi yang ingin diobservasi untuk ditinjau. Dalam hal ini, lokasi yang pertama didatangi adalah SMA Swasta harapan I Medan,  kemudian mendatangi bagian humasnya untuk memberi tahu bahwa kami akan melakukan wawancara kepada siswa-siswi di sekolah itu setelah kami mendapatkan surat izin dari kampus.
2.       Setelah selesai, kami melanjutkan ke SMA Negeri I Medan, dan kemudian mendatangi bagian humasnya untuk memberi tahu bahwa kami akan melakukan wawancara kepada siswa-siswi di sekolah itu setelah kami mendapatkan surat izin dari kampus.

-          Rabu, 4 Mei 2011
Permohonan surat izin dari kampus (surat izin dikeluarkan 2 hari setelah permohonan)

-          Sabtu, 7 Mei 2011
Pengambilan surat izin dari kampus

-          Senin, 9 Mei 2011
Pembelian snack untuk para subjek yang akan di wawancarai

-          Selasa, 10 Mei 2011
1.       Setelah jam mata kuliah Psikologi Pendidikan berakhir, kelompok kami segera menuju ke SMA Negeri I Medan.
2.       Menjumpai bagian humas dan menyerahkan surat izin dari kampus untuk melakukan wawancara terhadap siswa-siswi di sekolah yang bersangkutan.
3.       Memakai ruangan kelas XI IPS 1 di jam istirahat, dan memilih 15 siswa-siswi di kelas itu secara random untuk diwawancarai.
4.       Melihat dan memfoto kegiatan yang dilakukan siswa-siswa di dalan Laboratorium Komputer.

-          Jumat, 13 Mei 2011
1.       Berkumpul di kampus, kemudian bersama-sama menuju ke SMA Swasta Harapan I Medan
2.       Menjumpai bagian humas dan menyerahkan surat izin dari kampus untuk melakukan wawancara terhadap siswa-siswi di sekolah yang bersangkutan.
3.       Memakai ruangan kelas X E di jam akhir sekolah, dan memilih 15 siswa-siswi di kelas itu secara random untuk diwawancarai.
4.       Tidak dapat memasuki laboratorium computer, karena para siswa sudah pulang.
5.       Pembagian hasil wawancara kepada anggota kelompok untuk dicari kesimpulan dari hasil jawaban per subjek


-          Sabtu, 14 Mei 2011
1.       Diskusi untuk menentukan kesimpulan besar dari kesimpulan-kesimpulan yang telah diperoleh sebelumnya.

-          Minggu, 15 Mei 2011
Penulisan dan penyusunan kembali data-data dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan

-          Senin, 16 Mei 2011
Penyusunan laporan

-          Selasa, 17 Mei 2011
Evaluasi

-          Rabu, 18 Mei 2011
Semua data yang ada mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi di posting pada blog anggota kelompok

PELAPORAN DAN EVALUASI

Laporan

Setelah data-data hasil wawancara dengan seluruh subjek dianalisis, maka kami menemukan beberapa poin-poin penting yang didapat dari hasil wawancara, yaitu :
1.       Seluruh subjek (baik siswa-siswi dari SMA Negeri I Medan maupun SMA Swasta Harapan I Medan) menyatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini sudah begitu maju.
2.       Seluruh subjek menyatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi sangatlah berperan penting sebagai media belajar
3.       Seluruh subjek cukup mengenal dan handal dalam mengoperasikan sarana TIK seperti computer, laptop, hp (termasuk blackberry dan berbagai smartphone lainnya), serta internet sebagai media belajar
4.       Para subjek minimal memiliki salah satu dari media elektronik di atas.
5.       Sebagian subjek merupakan pelajar yang cukup up-to-date akan perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini, sedangkan sebagian subjek lainnya merupakan pelajar yang cuek akan perkembangan teknologi  dan pendidikan yang tengah berkembang saat ini.
6.        Beberapa subjek memilih untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sepenuhnya bersumber dari buku kurikulum yang ada, beberapa subjek memilih untuk mengerjakan tugas dengan mencari jawaban alternative dari internet bila sumber dari buku kurang memuaskan, sedangkan beberapa subjek lainnya memilih untuk mengerjakan tugas dengan sepenuhnya menggunakan jasa layanan internet.
7.       80% subjek diketahui menggunakan jasa layanan internet hanya sebagai media hiburan semata, sedangkan sisanya menggunakan jasa layanan internet sebagai media belajar selain sebagai media hiburan
8.       Seluruh subjek memberikan tanggapan yang sama mengenai dampak postif dan negative apa saja yang dapat diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi & komuniasi saat ini, yaitu :
a.       Dampak Positif :
-          sebagai fasilitator dalam berkomunikasi
-      membantu dan mempercepat proses informasi untuk mempelajari pengetahuan, social, dan lain-lain
-      mempermudah pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru.
-      mengenal banyak teman melalaui internet => dalam social networking

b.      Dampak Negatif :    

-          Dapat menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan kepentingan-kepentingan lainnya
-          Cenderung untuk menyalahgunakan kegunaan sarana-sarana TIK seperti ; bermain hp di dalam kelas saat guru menerangkan, meneror melalui sms/telfon dan jejaring social, serta membuka situs-situs porno.

Dari poin-poin penting tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi berkaitan erat dengan pendidikan sebagai media belajar siswa. TIK bukan hanya sangat berperan penting sebagai media belajar mereka, tetapi juga sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi mereka dalam berbagai hal serta membantu mereka dalam mengenal hal-hal baru melalui layanan jasa internet. Para pelajar juga sudah tidak ada lagi yang tidak mengenal and tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan sarana-sarana TIK. Namun, terdapat berbagai dampak negative dari perkembangan teknologi saat ini, yang mana bila tidak mendapat pengawasan baik dari guru maupun orang tua, tentu dapat merusak moral para pelajar. Maka dari itu, perlu adanya pengawasan baik dari guru maupun orang tua agar penggunaan TIK dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh siswa.


Desain Informatif : 




Evaluasi


                       Kegiatan                     
Jadwal pada perencanaan
Jadwal pelaksanaan
1
Pemilihan Tema
Maret, minggu ke-empat
April, minggu keempat
2
Penentuan Judul
Maret, minggu ke-empat
April, minggu keempat
3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
Maret, minggu ke-empat
April, minggu keempat
4
Penyusunan soal-soal wawancara
April, minggu pertama
Mei, minggu pertama
5
Peninjauan lokasi
April, minggu kedua
Mei, minggu pertama
6
Permohonan surat izin dari kampus
April, minggu kedua
Mei, minggu pertama
7
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah I
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
8
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah II
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
9
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah I
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
10
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah II
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
11
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
April, minggu keempat
Mei, minggu kedua
12
Diskusi untuk membuat kesimpulan akhir
April, minggu keempat
Mei, minggu kedua
13
Penulisan ulang dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan
April, minggu keempat
Mei, minggu ketiga
14
Pembuatan laporan dalam desain grafis
Mei, minggu pertama
Mei, minggu ketiga
15
Evaluasi
Mei, minggu pertama
Mei, minggu ketiga
16
Posting blog
Mei, minggu kedua
Mei, minggu ketiga

Keterangan :

Keseluruhan jadwal pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah dirancang dan direncanakan sebelumnya. Rata-rata jadwal pelaksanaan dari awal hingga akhir dilaksanan dalam bulan Mei. Juga terdapat banyak perubahan dan penambahan pada konsep landasan teori yang dipakai. Serta terdapat perubahan rencana dalam pelaksanaan (misal, melompati step yang belum terselesaikan dan kembali ke menyelesaikan step itu setelah situasinya memungkinkan).

Testimoni anggota kelompok :

Tengku Rizky :
Proses kegiatan penelitian seperti ini baru pertama kali kami lakukan. Maka dari itu, kami menyadari bahwa hasil penelitian kami ini tentu masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Tidak terlepas dari itu, hal yang terpenting adalah pengalaman dan pembelajaran yang kami dapatkan dari kegiatan ini untuk menjadi motivasi awal bagi kami agar berusaha lebih optimal lagi dalam penelitian selanjutnya. Semua ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dosen pengampu. Kepada Ibu Dina, saya, mewakili teman-teman yang lain, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah Ibu berikan.

Fauzi Rozy :
Dalam proses penelitian, kami cukup merasa terbantu oleh partisipasi dari para siswa-siswi di kedua sekolah. Para siswa/i cukup antusias dalam memberi tanggapan. Pihak sekolah juga sangat menerima dan terbuka mulai dari awal peninjauan lokasi sampai proses wawancara itu sendiri.

Ichsan Syah :
Pendapat saya, kelompok kami sudah bekerja sama secara maksimal dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas tersebut. Kelompok memiliki motivasi yang sama dalam mengerjakan tugas tersebut. Oleh karena itu, kegiatan berjalan dengan lancer. Adapun kelalaian dalam masing-masing tugas perorang dalam menyelesaikan tugasnya dapat diatasi dengan diskusi yang diadakan kelompok untuk mencapai hasil yang baik.

Rizki Anggara :
Menurut saya, dari kesimpulan yang sudah ada, saya menganggap bahwa siswa/i di Medan lebih memilih alternative menggunakan internet daripada buku. Mereka lebih tertarik belajar dengan teknologi daripada alat baca seperti buku, artikel dan lain-lain. Respon mereka cukup besar dan mungkin kedepannya akan terus menggunakan teknologi sebagai acuan belajar mereka.

Daftar Pustaka :
-          John W. Santrock. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.
-          DR. Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.