Suatu ketika, tak sengaja Charlie bertemu dengan seorang waria bernama Lola. Melihat Lola yang susah payah mengenakan sepatu bootsnya, terbesit ide dalam pikiran Charlie untuk memproduksi boots `kinky` untuk para waria. Hal ini ia lakukan karena keluhan Lola yang mengatakan sepatu yang ia kenakan selalu rusak akibat menopang berat tubuhnya. Sehingga ia memutuskan untuk mendesain sepatu boots berheels tinggi yang cocok dipakai untuk waria.
Akhirnya untuk mengenalkan produknya, maka Charlie membawa semua hasil rancangannya ke Milan, pusat mode dunia. Charlie bekerja ekstra keras untuk mendapatkan respon yang baik di Milan, yang membuat dia dan karyawannya salah paham. Mereka baru bekerja ekstra keras setelah mengetahui Charlie benar-benar ingin membuat supaya semua ini sukses dan pabriknya tidak bangkrut, walau dia harus menggadaikan rumahnya. Kerja keras Charlie harus membuat dia bersitegang dengan tunangannya, bahkan dia akhirnya putus dengan tunangannya setelah tunangannya ketahuan selingkuh.
Di Milan sendiri keadaan kacau balau. Lola dan tim penarinya tidak datang, hal yang membuat semuanya berjalan tidak kendali. Bahkan pada saat pementasan busana, Charlie terpaksa maju sendiri menjadi modelnya, hal yang membuat tindakan konyol, apalagi di lihat banyak orang, dan diliput berbagai macam media. Pada saat itu datang dewa penolong yang diharapkan menolongnya di saat yang tidak terduga seperti ini.
Dalam hal ini Charlie mampu bermatormofis, mulai dari orang lemah yang tidak tertarik dengan pabrik sepatu ayahnya, berubah menjadi orang yang selalu berusaha untuk maju, cekatan. Mulai dari orang yang tidak kreatif yang mudah menyerah dengan keadaan (seperti yang dikatakannya, "apa yang bisa aku lakukan") menjadi orang yang bisa memeras otak dan keringat untuk bisa menyelamatkan pabriknya. mulai dari pria yang diremehkan oleh semua pegawainya, menjadi atasan yang mampu dihormati oleh semua pegawainya.
Dan bagaimana pendekatan yang dilakukan Lola maupun Charlie dalam memperlakukan pegawai dan orang lain adalah orang yang patut dicontoh, karena tanpa adanya pegawai, maka sebuah pabrik tidak akan bisa berjalan. Seorang pekerja harus mampu menarik simpati dari rekannya yang lain, sehingga menghasilkan sebuah tempat kerja yang kondusif.
1 komentar:
Bg mau tanya itu judul filmnya apa
Posting Komentar