Tugas 1
Dari pengalaman
tersebut dapat kita bahas dengan fungsi umum teori belajar. Adapaun fungsi-fungsinya
sebagai berikut :
1. Sebagai kerangka riset. Dari fungsi ini, dapat
dijelaskan yang dikaitkan dengan pengalaman dimana sebelum kami memberikan
alternatif-alternatif lokasi, yang pertama kami rancang dulu konsep agar dapat
dicari lokasi yang sesuai. Setelah konsep sudah di rancang, kami memberikan
alternatif lokasi sesuai dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang sudah
pernah ke daerah yang diusul. Dari pertimbangan-pertimbangan lokasi yang
ditawarkan, maka kami memutuskan hanya 3 lokasi yang akan di tinjau. Dan pada
proses ini beberapa usulan-usulan serta konsekuensi dari usulan-usulan dibahas dimana
merupakan fungsi pada proses belajar.
2. Memberikan kerangka organisasi untuk item-item
informasi, dikaitkan dengan pengalaman tersebut, terlihat ketika rapat dalam
agenda pembuatan konsep, banyak dari peserta rapat memberikan ide-ide atau
pendapat bahkan sampai ada perdebatan ketika hasil keputusan rapat tidak sesuai
dengan pemikiran sebagian panitia. Namun, karena itu sudah menjadi keputusan
rapat sehingga itu merupakan hasil yang baik. Jadi, dari fungsi ini,
menjelaskan bagaimana item-item informasi disusun terorganisir dan kemudian
terjadi berbagai persepsi untuk menghasilkan keputusan yang baik dalam belajar.
3.
Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks.
Pengalaman yang diatas sangat bisa membahas mengenai fungsi yang ketiga, dimana
terjadi identifikasi sifat dan peristiwa secara kompleks ini terjadi pada saat
pembahasan agenda perancangan konsep dalam menentukan lokasi. Dimana terjadi
identifikasi pada berbagai usulan-usulan yang dipaparkan.
4. Mereorganisasi pengalaman sebelumnya. Penjelasan
mengenai fungsi keempat ini dikaitkan pada saat agenda perancangan konsep,
dimana berbagai usulan lokasi ditawarkan sesuai dengan pengalaman sebelumnya
yang sudah pernah mendatangi daerah tersebut. sehingga, pengalaman-pengalaman
sebelumnya membantu kita dengan mudah menyelesaikan masalah dan untuk menjadi pembelajaran bagi kita untuk menghadapi tugas yang lebih kompleks
lagi dari pada sebelumnya.
5. Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa. Ini
dijelaskan dengan kondisi peninjauan tempat. Terjadi berbagai tindakan dan
persepsi dalam menjelaskan kondisi daerah tersebut, dan akhirnya setelah
melakukan peninjauan dan berbagai peristiwa yang dialami sewaktu meninjau
menjadi proses belajar dengan akhirnya memutuskan lokasi mana yang baik dan
sesuai untuk kegiatan yang akan diadakan. Sehingga dari progres kerja dan
dikaitkan dengan peristiwa menjadi fungsi untuk kita dalam menyikapi pembelajaran.
Tugas 2
Untuk tugas
yang kedua, penjelasan gambar 1.1. mengenai perspektif psikologis tentang
faktor-faktor utama dalam belajar. Untuk faktor yang pertama mengenai
perspektif behavioris yang dikaitkan dengan pengalaman yang diatas, dapat dibahas
dimana sebelum kita melakukan sesuatu ada penguatan terjadi sesuai dengan teori
Thorndike “kekuatan manusia untuk mengubah dirinya sendiri, yakni untuk
belajar, mungkin merupkan aspek yang paling mengesankan dari diri manusia”.
Dikaitkan
dengan pengalaman, init erjadi pada saat pembentukan panitia. Dimana yang
menjadi panitia berawal dari kekuatan itu, sehingga akan tercipta rasa ingin
tahu dan ingin mencoba untuk belajar dari kegiatan-kegiatan tersebut dan akan
menjadi pengalaman dimana berfungsi sebagai progres untuk bertindak dalam
menghadapai kesulitan-kesulitan yang lebih kompleks lagi.
Kemudian,
setelah terjadi penguatan dalam diri dan dukungan eksternal untuk belajar, maka
terjadi proses kognitif yang merupakan faktor utama lainnya dimana ini berlangsung
pada saat proses pembelajaran itu terjadi. Dikaitkan dengan pengalaman, dimana
proses kognitif terjadi pada pemberian ide, pesan, usulan, pendapat atau juga
pemrosesan informasi, motivasi dan hal-hal lain. Serta perspektif ini juga
sangat berperan dalam perancangan konsep. Lalu, dalam balajar juga dibutuhkan
mengenai interaksional.
Ini merupakan
perspektif utama yang lain dalam belajar yakni perspektif interaksionis. Ini
dikaitkan dengan pengalaman ini terjadi pada saat berinteraksi dengan sosial
luar dalam hal ini warga yang daerahnya menjadi tinjauan kami. Jadi, kognitif
sosial berpengaruh dalam proses pembelajaran.
Dan pada faktor
yang keempat, teori perkembangan interaksionis, ini berkaitan dengan
perkembangan sosial kultural. Dalam proses belajar kita jgua harus mengetahui
bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda sosial
kulturalnya dengan kita, sehingga dengan begitu akan terjadi proses belajar
untuk mengetahui bagaimana kita bertindak ketika kita berhadapan dengan orang
yang berbeda sosial kulturalnya dan bagaimana menyikapi hal yang demikian.