Selasa, 15 Februari 2011
Psikologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran
Dapatkah guru membuat murid untuk belajar sendiri ?
Metode apa sich yang digunakan ?
Pembahasan :
Dalam belajar, terkadang guru sering menggunakan metode intruksi langsung terhadap murid yaitu dengan cara memberi penjelasan yang sering disebut dengan metode ceramah. Metode ini sangat bagus, tetapi terkadang membuat murid bosan dengan cara mengajar ini. Sehingga konsentrasi belajar murid teraplikasi dengan berbagai pikiran yang datang atau dengan kata lain : melamun, bermain saat guru menjelaskan, berbicara yang tidak ada kaitannya dalam belajar (ribut). Kemudian guru mulai malas untuk mengajar, sehingga belajar-mengajar tidak aktif. Apalagi pelajaran sains dengan banyak teori yang membuat murid malas untuk belajar. Ada salah satu metode unutk membuat murid aktif dalam belajar. Guru tidak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak untuk mengajar, dengan hanya memberi isu informasi sehingga termotivasi atau terdorong murid untuk mencari tahu informasi tersebut lebih lengkap bisa juga dengan pemahaman sendiri. Dengan begitu murid selalu aktif dalam belajar. Piaget salah satu tokoh dalam ilmu psikologi mengatakan bahwa setiap kali memberi tahu murid, maka murid tidak akan belajar. Metode ini disebut dengan pembelajaran penemuan (discovery learning). Pembelajaran penemuan ini sangat efektif dalam pelajaran sains. Penemuan pembelajaran mendorong murid untuk belajar sendiri, menyusun pemahaman sendiri, memberi aktifitas yang merangsang murid untuk mencari tahu sendiri informasi tersebut. Penemuan pembelajaran ini mendapat nilai lebih tinggi dalam pelajaran sains ketimbang murid dikelas diajar dengan metode pengajaran langsung. Akan tetapi, kebanyakan pendekatan pembelajaran penemuan yang digunakan disekolah dewasa ini tidak menggunakan pendekatan pembelajaran penemuan yang “murni.” Dalam pembelajaran penemuan “murni”, murid didorong untuk belajar sendiri dan intruksi diberikan pada level minimal atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Belajar sendiri tidak selalu bermanfaat bagi banyak murid. Misalnya, memberi materi lalu membiarkan murid belajar sendiri akan menyebabkan murid mendapat solusi yang salah dan strategi yang tidak efisien untuk menemukan informasi. Bahkan ada murid yang tidak menemukan pengetahuan sama sekali. Dan dalam banyak kasus, untuk pelajaran dasar seperti cara menjumlah dan mengurang akan lebih efektif jika dilakukan dengan metode pengajaran langsung. Saat guru menggunakan pembelajaran penemuan, mereka segera menyadari bahwa agar efektif, metode pengajaran ini dimodifikasi. Hal ini memunculkan pembelajaran penemuan dengan bimbingan (guided discover learning), dimana murid didorong untuk mentusun sendri pemahamannya, tetapi juga dibantu dengan pertanyaan dan pengarahan dari guru.
Sumber :Jhon W. Santrock
Metode apa sich yang digunakan ?
Pembahasan :
Dalam belajar, terkadang guru sering menggunakan metode intruksi langsung terhadap murid yaitu dengan cara memberi penjelasan yang sering disebut dengan metode ceramah. Metode ini sangat bagus, tetapi terkadang membuat murid bosan dengan cara mengajar ini. Sehingga konsentrasi belajar murid teraplikasi dengan berbagai pikiran yang datang atau dengan kata lain : melamun, bermain saat guru menjelaskan, berbicara yang tidak ada kaitannya dalam belajar (ribut). Kemudian guru mulai malas untuk mengajar, sehingga belajar-mengajar tidak aktif. Apalagi pelajaran sains dengan banyak teori yang membuat murid malas untuk belajar. Ada salah satu metode unutk membuat murid aktif dalam belajar. Guru tidak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak untuk mengajar, dengan hanya memberi isu informasi sehingga termotivasi atau terdorong murid untuk mencari tahu informasi tersebut lebih lengkap bisa juga dengan pemahaman sendiri. Dengan begitu murid selalu aktif dalam belajar. Piaget salah satu tokoh dalam ilmu psikologi mengatakan bahwa setiap kali memberi tahu murid, maka murid tidak akan belajar. Metode ini disebut dengan pembelajaran penemuan (discovery learning). Pembelajaran penemuan ini sangat efektif dalam pelajaran sains. Penemuan pembelajaran mendorong murid untuk belajar sendiri, menyusun pemahaman sendiri, memberi aktifitas yang merangsang murid untuk mencari tahu sendiri informasi tersebut. Penemuan pembelajaran ini mendapat nilai lebih tinggi dalam pelajaran sains ketimbang murid dikelas diajar dengan metode pengajaran langsung. Akan tetapi, kebanyakan pendekatan pembelajaran penemuan yang digunakan disekolah dewasa ini tidak menggunakan pendekatan pembelajaran penemuan yang “murni.” Dalam pembelajaran penemuan “murni”, murid didorong untuk belajar sendiri dan intruksi diberikan pada level minimal atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Belajar sendiri tidak selalu bermanfaat bagi banyak murid. Misalnya, memberi materi lalu membiarkan murid belajar sendiri akan menyebabkan murid mendapat solusi yang salah dan strategi yang tidak efisien untuk menemukan informasi. Bahkan ada murid yang tidak menemukan pengetahuan sama sekali. Dan dalam banyak kasus, untuk pelajaran dasar seperti cara menjumlah dan mengurang akan lebih efektif jika dilakukan dengan metode pengajaran langsung. Saat guru menggunakan pembelajaran penemuan, mereka segera menyadari bahwa agar efektif, metode pengajaran ini dimodifikasi. Hal ini memunculkan pembelajaran penemuan dengan bimbingan (guided discover learning), dimana murid didorong untuk mentusun sendri pemahamannya, tetapi juga dibantu dengan pertanyaan dan pengarahan dari guru.
Sumber :Jhon W. Santrock
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar