Kamis, 10 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Well discovery at my blog
“Apa yang kita lihat adalah yang kita rasakan. Dan apa yang tidak kita lihat, tidak kita rasakan. Tetapi kadang-kadang apa yang kita lihat sebenarnya tidak ada, Dan apa yang tidak kita lihat sebenarnya ada. Kau telah mengartikan arti sebenarnya, Dan lalukan mereka karena mereka. Yang hanya membacakan apa yang mereka jejalkan”
“Jangan Jadikan Dirimu Sebagai Rokok yang Habis Karena Kepuasan, Tapi Jadikanlah Dirimu Sebagai Lilin yang Habis Menerangi Dari Kegelapan”
Kembali Terseyum
Diiringi jalan-jalan yang becek tak kena pada kulit kaki. Desiran pasir-pasir yang gatal mengalah dari perabaan. Padatnya bebatuan yang terjal tak lagi menggoreskan daging balutan. Keringnya aspal tak serta memanaskan pijakan. Tujuh warna di area biru sembari aku tatap tanpa bosan. Percikan air dari kepulan-kepulan kelabu meluruhkan sisa-sisa kotoran badan. Sayupan merdunya angin menaikkan darah dalam aliran. Di satu titik senja, urat menarik masing-masing sudut dari kedua pipi.
08 Desember 2011, Medan
Ranaan Hati
Satu mimpi yang kau tawarkan, menjadi dua seiring jalan. Menarik-narik haluan bisikan menghilangkan kendali tidurmu. Aku menghitung bintang engkau mengira pasir, aku merasakan laut engkau lega dengan air mineralmu. Luruh daun yang jatuh semerbak merdeka lari dalam putaran. Serba-serbi pepohonan mengeluarkan irisan getah dari bilik-bilik yang tak diinginkan. Kau buat aku usang, buat aku gersang, buat aku terpanggang, dengan jejakmu yang lenggang. Barisan memudar, tatapan bernanar, tak lagi berputar, dengan kental warna-warni mu yang berakar. Merunduk bagaikan padi yang sebenarnya tak ingin beradu.
7 Desember 2011, Medan
0 komentar:
Posting Komentar