Minggu, 13 Maret 2011

8 Pemuda Merubah Dunia

1. Mark Zuckerberg (Amerika Serikat / 25 thn )

Ketika menciptakan situs jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg baru berusia 19 tahun. Ia membuat Facebook untuk membantu membangun jaringan sosial bagi remaja di kampusnya saat itu, Universitas Harvard, Amerika Serikat. Kini, Facebook merupakan situs jejaring sosial terbesar kedua setelah MySpace. Di bawah pimpinan Sang Penemu, situs ini terus tumbuh hari demi hari. Jutaan pengguna baru terus mendaftar setiap bulan!


2. Steve Shih Chen (31 tahun/Taiwan-AS), Jawed Karim (30 tahun/Jerman-AS), Chad Hurley (32 tahun/AS)

Keduanya adalah pencipta dari situs "berbagi video online", YouTube. Mereka mendirikan YouTube pada 2005. Ketika itu, Chad berusia 28 tahun dan Steve 27 tahun. Pada Oktober 2006, YouTube diakuisisi (diambil alih kepemilikannya) oleh Google. Nilainya: 1,65 miliar dollar AS (Rp16,9 triliun).

3. Jerry Yang (40 Tahun/Taiwan-AS) dan David Filo (42 tahun/AS)

Pada tahun 1995, kedua orang ini menemukan Yahoo!, situs mesin pencari kedua terbesar setelah Google. Saat itu, Jerry berusia 26 tahun dan Filo 28 tahun. Tahun lalu, perusahaan raksasa Microsoft sempat ingin membeli Yahoo!. Nilai tawaran yang dibicarakan: 44,6 miliar dollar AS (Rp458,8 triliun). Rencana ini memang batal. Namun, Microsoft dan Yahoo! tidak menampik mengenai kemungkinan kerja sama di masa mendatang.

4. Matt Mullenweg (25 tahun/AS)

Matt Mullenweg adalah pencipta situs penyedia blog gratisan: WordPress. Ia mulai baru berusia 19 tahun ketika mulai menciptakan cikal bakalnya. WordPress menjadi tenar dalam waktu singkat. Alasannya, situs ini mudah dipakai dan selalu diperbarui. Hingga tahun 2008, tercatat ada 230 juta pengakses tetap dengan 6,5 miliar halaman WordPress yang bisa dilihat. Lalu, ada 35 juta posting baru dengan tambahan rata-rata empat juta posting setiap bulan. Matt, yang pernah datang ke Jakarta pada Januari 2009 ini mengatakan, ia tidak akan menjual WordPress ke perusahaan besar dengan harga' selangit'. Ia juga bilang, tidak mencari keuntungan dari WordPress. Keuntungan sudah ia dapatkan dari beberapa perusahaan, yang dimilikinya.

5. Tom Anderson (38 tahun/Amerika Serikat)

Tom Anderson merilis MySpace pada bulan Agustus 2003. Ada kesimpang siuran data mengenai usianya saat itu, namun berbagai sumber menyebut Tom berusia kurang dari 30 tahun ketika menciptakan MySpace. Saat ini, MySpace adalah salah satu situs jejaring sosial paling besar di dunia, yang bersaing ketat dengan Facebook. MySpace telah digunakan lebih dari 100 juta orang, dengan pengguna terbesar berasal dari kawasan Amerika Serikat.
Kelebihan MySpace terletak pada bidang musik. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu "audio streaming" gratis) diluncurkan pada 25 September 2008, hanya dalam beberapa hari saja, ada miliaran lagu yang didengarkan oleh para penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa MySpace bisa mempengaruhi industri musik di internet.

6. Blake Aaron Ross (23 tahun/AS)

Blake Ross adalah pemuda jenius yang menciptakan Mozilla, fasilitas penjelajah internet. Mozilla diluncurkan untuk umum pada November 2004. Saat itu, usia Blakebaru 19 tahun!. Mozilla kemudian digabungkan dengan Firefox, program yang diciptakannya bersama Dave Hyatt. Maka, setelah itu, namanya menjadi Mozilla Firefox. Dengan cepat, Mozilla Firefox diterima para pengguna internet di dunia. Ia, antara lain, dinilai lebih aman dan mudah dipakai (dibandingkan dengan para kompetitornya). Ia juga dinilai mampu merebut sebagian pasar fasilitas penjelajah internet, yang selama ini dikuasai oleh Microsoft Internet Explorer. Banyak orang memuji kesuksesan Blake Ross. Direktur engineering Yayasan Mozilla, Chris Hoffman, mengatakan, "Dalam dunia ‘Open Source', posisi seseorang tergantung pada keahliannya. Dan Blake Ross memiliki semua keahlian yang dibutuhkan."

7. Pierre Omidyar (41 tahun/Perancis-AS)

Pierre Omidyar merilis eBay pada 4 September 1995. Saat itu, usianya 28 tahun. eBay adalah situs lelang online. Awalnya, Pierre membuat eBay untuk menolong seorang teman dekat yang ingin menjual sebuah produk. Namun, tak lama kemudian, eBay berkembang pesat menjadi lahan bisnis yang amat prospektif. Kini, eBay adalah situs lelang online terbesar di dunia. Menurut Pierre, dalam sebuah wawancara, kesuksesan eBay tidak lepas dari dua hal. Pertama, kuatnya komunitas penjual dan pembeli, yang jumlahnya mencapai ratusan juta orang. Kedua, nilai-nilai baik yang dianutnya. Dalam bisnis, eBay percaya bahwa pada dasarnya setiap manusia itu baik dan setiap orang memiliki suatu keunggulan yang bisa diberikan kepada orang lain. Selain itu, eBay percaya bahwa kejujuran dan keterbukaan bisa membawa kebaikan pada diri manusia.Maka, aturan "emas" eBay adalah mengakui dan menghormati setiap orang sebagai individu yang unik. eBay pun berharap para anggotanya bisa mengikuti contoh yang diberikan.


8. Larry Page (36 tahun/AS) dan Sergey Brin (35 tahun/AS)

Keduanya merilis Google pada 4 September 1998. Saat itu, mereka baru berusia 25 tahun dan 24 tahun. "Kantor" pertama mereka adalah garasi. Google, mesin pencari yang bisa menampilkan segala jenis informasi ini, disukai banyak orang - terutama para mahasiswa. Maka, hanya dalam tempo waktu beberapa tahun saja, Google bisa berkembang amat pesat dan meraup keuntungan miliaran dollar AS. Kini, Google bisa disebut sebagai mesin pencari nomor satu di dunia. Kisah sukses Larry Page dan Sergey Brin dalam menciptakan dan mengembangkan Google telah menjadi inspirasi bagi banyak orang muda di dunia ini, khususnya para penggemar teknologi informasi. Mereka berharap bisa membuat program baru yang berguna bagi masyarakat dunia dan menguntungkan dari segi finansial.

Ichsan syah lubis (18 tahun)

Ia adalah seorang blogger yang merupakan empunya sebuah blog yang bernama forantum., ia membuatnya pada saat umurnya masih 16 tahun. Cuma bercanda, enggak banget ya. Tp Amiin, semoga suatu saat kita nanti bisa masuk ke dalam daftar pemuda luar biasa yang merubah dunia....ehehe….. Dibawah ini adalah karya Ichsan Syah Lubis

PUISI SEBUAH NAMA
I ndahnya pancaran mentari di pagi hari
C ahyanya memancar luas menyinari bumi
H adirlah aku kedunia yang pana ini
S aat arloji berdetak delapan kali
A yah bundapun bersyukur kepada Illahi
N an Maha Agung lagi Maha Suci

S elamat……..selamat
Y ang terucap kata-kata dari mulut teman-temanku
A lhamdulillah aku menjawab singkat
H ari berganti hari bertamabahlah usiaku

L alu aku bercita-cita
U untuk menjadi anak yang soleh sepanjang masa
B erbudi luhur pesan Ayah dan Bunda
I man dan taqwa takkan terlupa
S emoga hidupku akan bahagia
_
 

Jumat, 11 Maret 2011

Komentar Terhadap Proses Kognitif, Motivasi dan Instruksi Dengan Metode Johari Windows


Menurut saya, tentang materi Johari Windows merupakan metode bagaimana kita mengetahui hubungan kognitif dengan motivasi melalui pemberian karakter seseorang dan membahasnya apakah seseorang tersebut tidak setuju dengan pendiskripsian kita. Maka dengan metode tersebut, dengan kita menginterpretasikan seesorang dimana pada masa remaja secara Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget yakni Tahap Operasional Formal ditandai dengan pada remaja berpikir secara lebih abstrak, idealistis dan logis, secara demikian kognitif kita atas interpretasikan seseorang berjalan dengan kita melihat secara mendalam/ perhtaian khusus dalam menilai seseorang (abstrak), secara logis (alur pikir secara nyata), dan mempertimbangkan kebiasaan dalam berperilaku orang tersebut. Kemudian dengan tidak sadar, jika seseorang tersebut mengkritik interpretasi kita terhadap orang tersebut, maka dengan kritikan orang tersebut akan memotivasi dia untuk melihat kepada dirinya sendiri. Apakah dia betul orangnya seperti itu. sehingga dia pun termotivasi untuk merubah kebiasaan negatifnya itu untuk menjadi lebih baik lagi. Dan saya juga merasa, dalam menginterpretasikan seseorang termotivasi untuk memberi interpretasi dengan lebih teliti dan konsisten.

Senin, 07 Maret 2011

Proses kognitif, motivasi dan tujuan instruksional


Pernahkah kita berfikir, bagaimana seseorang dapat berprestasi tinggi? Apa yang menyebabkanya seperti itu?

Pembahasan :
Kita mungkin pernah berfikir, mengapa seseorang dapat memiliki prestasi yang tinggi?. Bahkan kita iri melihat orang tersebut dengan prestasi yang dimilkinya. Dan sering kali kita membandingakan antara diri kita dengan orang tersebut antara lain : apa yang membedakan kita dengan orang yang memiliki prestasi yang tinggi tersebut. Mungkin kita dapat mengetahuinya dengan berbagai penelitian yang dilakukan. Salah satu orang tersebut dapat memilki prestasi yang tinggi dengan ada factor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa factor tersebut yaitu : Nature (Gen/keturunan/bawaan) Nutrisi dan lingkungan (proses belajar). Dan mungkin salah satu yang akan kita bahas adalah dari segi proses belajar. Para peneliti telah menemukan bahwa murid berprestasi tinggi sering kali merupakan pelajar yang juga belajar mengatur diri sendiri.(Paris & Paris, 2001; Pintrich, 2000; Pintrich & Schunk, 2002; Zimmerman, 1998,2000, 2001; Zimmerman & Schunk, 2001) misalnya, dibandingkan dengan murid berprestasi rendah, murid berpresatasi yang tinggi mempunyai tujuan yang lebih spesifik , menggunakan lebih banyak strategi belajar, memonitor sendiri proses belajar mereka, dan lebih sistematis dalam mengevaluasi kemajuan mereka sendiri. Guru, tutor, mentor, konselor, dan orang tua dapat membantu murid agar menjadi pembelajaran regulasi diri. System tersebut dinamakan Pembelajaran Regulasi Diri yaitu memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan ini bisa jadi berupa tujuan akademik (menigkatkan pemahaman dalam membaca, menjadi penulis yang baik, belajar perkalian, mengajukan pertanyaan yang relevan), atau tujuan sosioemosional (mengontrol) kemarahan, belajar akrab dengan teman sebaya. Karakteristik dari Pembelajaran Regulasi Diri antara lain :

 Bertujuab memperluas pegetahuan dan menjaga motivasi,
 Menyadari keadaan emosi mereka dan punya strategi untuk mengelola emosinya,
 Secara periodic memonitor kemajuan kearah tujuannya,
 Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang mereka buat,
 Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan.

Sumber : Jhon W. Santrock