Selasa, 08 Oktober 2013
Cinta Tidak Bisa Didefenisikan namun Bisa Dirasakan
Laporan Reporter Tribun Medan/Joko Susanto
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -
Jangan kamu cela orang yang jatuh cinta, karena orang yang jatuh cinta
tak bisa apa-apa, dia meyangka yang dicintai itu tampan dan elok
meskipun kekasihnya seperti kera, syair yang diungkapkan Ust.
Habiburahman El Shirazy, Lc, selaku penulis novel best seller ayat-ayat
cinta, pada acara Psycho Syar'i Akbar, yang diadakan Formasi Al-Qaib
Universitas Sumatera Utara di Aula Fakultas Farmasi USu, Jalan Tri
Dharma, Medan, Sabtu (5/10)
Dia mengatakan, berpanduan dari buku
karangan Ibnu Qoyim Al Jauzi, tidak ada jatuh cinta yang lebih indah
dari pada menikah, jadi cinta tidak bisa didefenisikan namun bisa
dirasakan
“Cinta muncul awalnya karena simpati, perasaan dekat,
ingin memiliki, solah-olah ia seperti hambanya, untuk itu jatuh
cintalah, tapi jangan bermesra-mesraan kasmaran tapi belum
halal,”ungkapnya
Lanjut, Juliana I. Saragih, MPsi, Psikolog,
selaku dosen departemen Psikologi Klinis Fak. Psikologi USU mengatakan,
cinta adalah sesuatu yang sulit didefenisikan, cinta sulit diukur dan
dirasakan.
“Teori cinta mempunyai 3 komponen, meliputi keintiman,
hasrat dan komitmen, orang jatuh cinta disebabkan daya tarik,
kebiasaan,kesamaan, dan kedekatan, orang yang jatuh cinta membuat
mempengaruhi fungsi kognitif, meningkatkan semangat dan kualitas hidup,
aktifkan beberapa hormon diotak (kondisi emosi), sedangkan kekurangan
cinta menyebabkan, perkembangan individu terhambat, anak mengalami
hambatan psikologis, pada pasien mengalami lambat sembuh,” paparnya
Tambah Juliana, cinta yang salah hubungan seksual dimasa pacaran, menyebabkan hamil dan penyakit menular seksual.
“Tujuan
Wanita mencari cinta umumnya untuk menikah, dan karena cinta, sementara
pria umumnya hanya untuk uji coba, dan mencari pengalaman seksual,”
ujarnya
Sementara itu, Ichsan Syah Lubis, selaku Gubernur
Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Psikologi USU mengatakan, kegiatan ini
membahas tentang hakikat cinta dengan konsep diskusi panel, membahas
dari sudut pandang islami dan psikologi.
“Kegiatan ini sebagai
rangkaian dari Formasi Fair tahun 2013, yang diadakan untuk merayakan
ulang tahun Formasi Al-Qaib USU sebagai lembaga dakwah fakultas
Psikologi USU, kegiatan ini bertemakan 13 tahun berkarya dengan.
Tambhan
Ichsan, sebelumnya ada diadakan penyambutan mahasiswa muslim fakultas
Psikologi USU, liga futsal, dan Psicho Syar'i, Formasi Al - Qaib dibawah
naugan Pema Psikologi USU.
“Acara ini didukung oleh Pema Fak.
Psikologi USU dan Fakultas Psikologi USU peserta yang hadir 400 peserta
dari seputar Sumatera Utara,” ujarnya.
(Cr2/trbun-medan.com)
Penulis: Joko Susanto
Editor: Silfa Humairah
Sumber: Tribun Medan
Komentar :Wah, senang ya acara Formasi Fair cukup suskses. Semoga acara-acara selanjutnya semakin sukses. Senang juga beritanya masuk tribun, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kalangan mahasiswa mendatangkan tokoh-tokoh yang menginspirasi bagi indonesia. Dan senang juga saya masuk koran yang menjadi pemberi informasi dari kegiatan tersebut. semoga kita semua sukses. Alhamdulillah..
Langganan:
Postingan (Atom)