Sumber : Jhon W. Santrock
Minggu, 30 Januari 2011
Mengapa sih guru yang afektif harus menentukan penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional ?
Guru yang efektif tidak sekedar mengajar di kelas,. mereka harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu. maka demikian, muncullah berbagai pertanyaan dipikiran kita.
Mengapa sih guru yang afektif harus menetukan penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional ?
Bukankah hanya dengan keahlian komunikasi guru yang baik akan membuat murid mengerti akan pelajaran ?
Dan apakah motivasional dapat membantu pembelajaran ?
Guru yang afektif harus bekerja keras untuk menyusun rencana instruksional, konstruktivisme dengan metode pendekatan pembelajaran agar individu secara aktif membangun pemahaman dan pengetauhan, mengorganisasikan pelajaran agar murid meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya.
Memang betul, jika komunikasi yang baik akan membuat murid mengerti akan pelajaran. Disini, kita tidak hanya membuat murid mengerti akan pelajaran. Tetapi, selain kita membuat murid paham akan pelajaran tersebut, kita juga membuat murid merasa bahagia, nyaman dengan proses belajar mengajar menggunakan metode kahlian manajemen kelas sehingga dapat membuat kelas menjadi menarik, belajar yang kondusif, serta melakukan monitoring secara intensif agar murid dapat aktif dalam kelas maupun forum-forum lainnya. Komunikasi guru yang baik dilakukan tidak hanya dengan murid saja, tetapi orang tua, administrator, masyarakat dalam lingkup luas dan yang lainnya. Terlebih juga kepada orangtua murid, guru yang afektif harus lebih baik lagi dalam berkomunikasi. Karena, waktu murid sangat banyak terhadap orangtua. Jadi, dengan komunikasi yang baik antara murid, guru dan orangtua harus sejalan juga sepemikiran agar murid tersebut dapat memperoleh informasi dan pembelajaran yang benar dan relevan.
Dan apakah motivasional dapat membantu proses pembelajaran yang baik ?
Jawabannya : “ ya”. Itu sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang afektif mempunyai strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Percaya atau tidak, yang pasti motivasi ini paling baik didorong dengan memberi kesempatan murid untuk belajar di dunia nyata, agar seitap murid berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan sulit. Selain itu juga guru yang afektif harus bisa menyusun criteria tertentu agar sukses.
Jadi, untuk bisa menciptakan murid yang aktif, bahagia, focus, sukses, dan kelas yang menarik guru harus memiliki tujuan dan keahlian dalam perencanaan instruksional serta proses belajar mengajar.
Maka, timbul di benak pikiran kita. Apakah guru-guru di Indonesia sudah mempunyai tujuan dan keahlian dalam mengajar yang baik dan benar ?
Sumber : Jhon W. Santrock
Langganan:
Postingan (Atom)